Resensi Buku Sebuah Pengantar Perancis dari Masa Prasejarah hingga Republik I Karya : Soemarwati Poli-Kramadibrata
Resensi Buku Sebuah Pengantar Perancis
dari Masa Prasejarah hingga Republik I
Karya : Soemarwati Poli-Kramadibrata
BAB
I Periode Prasejarah dan Gaule-Romawi
Perancis
masa kini dikenal sebagai sebuah negara didaerah eropa yang dimana sebuah
kesatuan yang berasal dari kebinekaan suku bangsa dan kebudayaan,yang
penyatuannya membutuhkan kurun waktu yang panjang. Sedangkan secara geografis tanahnya
memiliki kontur yang beragam, daerah barat dan selatan merupakan daerah pantai,
lalu perbedaan fisik berdampak pada perbedaan budaya yang disebabkan oleh
kenyataan geografis tempat mereka tinggal. Sejarah terbentuknya negara Perancis
melalui dua tahapan besar. Pertama,
pembentukan kesatuan bangsa dibawah pemerintah dan kekuasaan raja-raja yang
berpusat di wilayah Ile-de-France. Kedua,
proses perkembangan rakyat yang ingin merubah bentuk republik demokratis dan
liberal sejak revolusi 1789. Periode Prasejarah Perancis di diami beberapa
manusia purba yaitu Homo Habilis,
Tautavel, Neaderthal, Cro-Magnon (Termasuk Homo Sapiens). Selain manusia
purba, perancis pernah disinggahi oleh berbagai suku, antara lain Ligures,Iberia, Celtes atau Gaulois. Datangnya
bangsa Celtes menunjukkan berakhirnya masa Prasejarah di Perancis dan munculnya
tulisan sehingga manusia masuk ke zaman sejarah. Bangsa Celtes juga merupakan
bangsa nenek moyang Perancis. Bangsa Caltes memiliki berbagai suku, antara lain
Gaulois Avernes, yang mana suku ini merupakan suku yang individualis yang
menyebabkan hilangnya identitas bangsa Gauolis dan tanahnya jatuh ke bangsa
Romawi dibawah kekuasaan Jenderal Julius Cesar. Bangsa Gaulois memiliki
berbagai kebudayaan, namun akibat keragaman tersebut banyak timbul perpecahan
internal tanpa adanya pemimpin pemersatu. Meskipun Romawi menjadi penguasa di
tanah Gaulois, namun terdapat perlawanan-perlawanan yang paling terkenal yaitu
perlawanan Vercingetorix yang memberontak kepada pemerintahan Julius Cesar yang
diakibatkan pembunuhan besar-besaran terhadap bangsa Gaulois.
BAB II Pembentukan Kerajaan Suku
Bangsa Frankia
Selama
kurang lebih tiga abad didirikannya kota pelabuhan Narbonne dengan kekalahan
Vercingetorix, Kekaisaran Romawi menjamin kehidupan tentram warganya, namun
pertikaian masih ada yang menyebabkan keamanan didaerah perbatasan
terabaikan,sehingga suku-suku tetangga seperti ras Germanik datang ke
perbatasan wilayah sampai-sampai ke pertengahan kota dengan maksud menjajah
atau mengambil alih. Karena keamanan perbatasan sangat penting maka kaisar
Probus memerintahkan pembersihan suku Alaman dan Frankia, dan pada zaman ini
dibagi menjadi dua kaisar yaitu barat dan timur. Di bagian timur dipimpin oleh
Chlore, namun tak lama beliau meninggal dan memberi kekuasaannya kepada
Constantin I. Pemerintah yang dipimpin Constantin I memiliki kemajuan yang
pesan, antara lain pembuatan alat tukar nilai barang yang uang dalam bentuk
keping emas yang disebut Solidus. Setelah
meninggal pertahanannya semakin memburuk lagi, meskipun diganti dengan Constantin
II. Sehingga tak lama kemudian daerah tersebut diduduki oleh suku bangsa
Frankia dan akhirnya kekaisaran Romawi jatuh pada tahun 476. Selama dua abad
kekerasan yang terjadi ditanah Gaule timbullah agama kristen yang menjadi kekuatan
baru yaitu lembaga gereja. Sebagian besar suku Frankia atau Franc memeluk agama
Kristen. Pemimpin suku Francs yaitu Clodion, Merove, Childeric, dan Clovis (
Raja Perancis Pertama yang menjabat dua abad dan menjadi Louis pertama).
BAB III Serangan Bangsa Normandia,
Feodalisme, dan Dinasti Capetien Valois
Serangan
diberbagai penjuru menyebabkan warga menjadi kurang percaya terhadap keluarga
raja, sehingga martabat keluarga raja menjadi turun drastis dan terjadi sistem
feodalisme, salah satunya diserang oleh bangsa Normandia atau Viking. Sistem feodal disini piramida yang paling atas
yaitu raja yang memiliki uang dan kekuasaan yang besar. Dan terbagi menjadi
tiga kelompok yaitu kelompok gereja,pasukan perang, dan petani. Perang seratus
tahun antara Perancis dan Inggris yang disebabkan karena perdagangan kain wol
dan minuman alkohol dengan kualitas yang istimewa. Pada zaman ini Napoli
memisahkan diri ats bantuan bangsa Spanyol, lalu kehilangan seluruh Itali,
namun masih mempertahankan Milan.
BAB IV Proses Pembentukan Negara dan
Bangsa sebagai Kesatuan Abad XV-XVI
Mulai
sejak abad XII, bangsa Prancis mengalami peningkatan akibat kemajuan di bidang
perekonomian, lalu sistem Feodalisme yang bertahan beratus tahun kini mulai
hilang yang di akibatkan oleh raja Charles VII yang menyatukan semua tatanan
politik menjadi satu tangan, hal ini pula yang menyadarkan rakyat akan
pentingnya raja yang harus dipatuhi oleh semua penguasa daerah. Pada zaman ini
petani dirubah sistemnya menjadi sistem upah,lalu disini adalah resminya bahasa
Perancis kuno.
BAB V Menuju Monarki Absolut
Pemerintahan Louis XIII dan Louis XIV
Setelah
meninggalnya Henri IV , Perancis kembali mengalami kekacauan yang berkepanjangn
selama lebih dari lima puluh tahun lamanya. Penerapan sistem Absolut pertama
dilakukan oleh Louis XIV yang memerintah secara penuh selama lima puluh empat
tahun tanpa didampingi seorang menteri. Adanya sistem Absolut disebabkan karena
kekuasan itu semuanya milik raja yang merupakan perwakilan dari tuhan,yang
dimana kita tahu bahwa Louis pertama merupakan pemeluk agama kristen. Pada bagian
keuangan mengalami krisis,hal ini membuat Colbert membuat sistem perpajakan
yang intinya sangat merugikan warga miskin,apabila tidak mengikuti perturannya
akan dihukum, salah satunya hukuman mati. Pada Akhir pemerintah Louis XIV
terjadi berbagai musibah,yaitu kekurangan biaya untuk menutupi biaya perang
dengan Belanda, musim dingin yang berkepanjangan sehingga mengalami kegagalan
panen, wabah penyakit pes yang menelan lebih dari dua jutaan korban jiwa, dan
meninggalnya anak-anaknya secara beruntun akibat penyakit cacar yang sedang
mewabah.
BAB VI Louis XV dalam Abad Pencerahan
Setelah
meninggalnya Louis XIV, Perancis mengalami masa sulit di semua bidang. Pada
zaman ini langkah awal Wali raja duc yang mendampingi putra mahkota yaitu
mengelola keuangan yang sangat memprihatinkan. Sehingga beliau meminta bantuan
kepada ahli keuangan skotlandia yaitu John Law. John Law memberi pendapat untuk
mengganti mata uang oerak,emas,logam menjadi uang kertas yang menjamin, Setalah dua tahun diterapkan sistem ini
mengalami kemajuan dan kesuksesan, sehingga pemerintah mengizinkan untuk
membuat bank kerajaan.Namun, seiring berjalannya waktu jumlah kertas uang yang
dikeluarkan semakin banya, subsidi untuk orang-orang dikerajaan sangat tinggi,
harga-harga mulai meninggi sehingga masyarakat tidak percaya lagi sehingga
mengalami inflasi besar-besaran, dan John kabur keluar negeri. Akibat peristiwa
ini, Perancis mengalami perlambatan dalam menata perekonomian di negara Eropa. Datanglah
Kardinal Fleury yang bekerja dalam kepentingan umum , mengembalikan kepercayaan
masyarakat mengenai sistem John , dan lambat laun kembali membaik. Pada zaman
Louis XV pemerintah sangat kacau karena raja hanya mementingkan pribadinya
terutama dalam kekasihnya, beliau tidak segan-segan menaikkan pajak untuk
penambahan penghasilan uangnya, sampai akhir pemerintahannya. Abad Pencerahan
disebutkan karena para cendekiawan pada zaman Wali raja atau Regent duc
memiliki gagasan baru yaitu liberalisme,toleransi,keadilan, yang membuat para
manusia pada zaman itu tersihir dengan pemikiran baru tersebut.pada abad XVIII
memiliki kelebihan-kelebihan luar biasa baik darijumlah populasinya melebihi
rata-rata warga di negara eropa lainnya, semangatnya, gairahnya dalam mencari
ilmu, filsafat, seni rupa,arsitektur, maupun politik.
BAB VII Louis XVI dan Tahun-tahun
Jatuhnya Rezim Lama Menjelang Revolusi 1789
Semua
lembaga dari sistem monarki dihapuskan dan digantikan dengan sistem
keseimbangan kekuasaan yang baik, seperti yang digariskan oleh Montesquieu satu
abad sebelumnya. Yaitu Raja adalah kekuasaan legislatif,sedangkan keuasaan
yudikatif bersifat independen .
Comments
Post a Comment